Saya googling kenapa mata cepat lelah buat cari penyebabnya. Alasan make sense, sih, mata ini menerima terlalu banyak cahaya. Selain karena sering kesilauan cahaya lampu motor malem-malem, saya juga nyadar soal kebiasaan saya tidur dengan lampu menyala.
Akhirnya dimulailah treatment asal-asalan untuk mata saya.
Ibu saya menyarankan saya untuk refresh mata saya dengan metode tradisional yaitu pakai mentimun alias Bahasa Sunda Kuningan-nya itu bonteng. Diiris pipih dan disimpan di atas mata saya. Sambil tiduran, gitu, jangan sambil kayang juga. Ketika treatment bonteng harus rajin ngedip-ngedip. Ah, lumayan enak, mata rada seger, lanjut abis itu kalau tidur matiin lampu.
Besok-besoknya saya kalo naik motor pake kacamata yang kacanya gelap biar gak silau, men. Jujur agak ngefek, sih, treatment asal-asalan yang saya lakukan, lumayan mengurangi cepat lelahnya mata saya tapi saya masih pengin memastikan bahwa mata saya ini baik-baik aja. Takutnya kalo dibiarin lama-lama, mata saya bisa buta. Akhirnya saya minta ibu saya untuk nganter saya periksa mata ke dokter atau Rumah Sakit.
Sehari sebelum Ramadhan 2021 tepatnya pada hari Senin, saya sama ibu berencana memeriksakan mata ke Poli Mata di RS Umum Daerah 45 Kuningan Jawa Barat. Nyatanya, hari Senin Poli Mata di situ tutup, guys, padahal sudah mau masuk. Eh, satpamnya ngasih tahu kalau Poli Mata di RS Umum Daerah 45 Kuningan Jawa Barat bukanya itu cuma hari Selasa, Kamis dan Jumat.
Akhirnya, saya sama ibu saya memutuskan untuk periksa matanya di Kuningan Eye Center. Nah, begitulah ceritanya. Gimana pengalaman periksa mata di Kuningan Eye Center? Cekidot.
Kenalan Dulu Sama Kuningan Eye Center
Jadi Kuningan Eye Center ini adalah sebuah pusat pelayanan kesehatan mata terpadu yang ada di Kuningan, Jawa Barat. Satu-satunya juga Klinik Spesialis Mata yang ada di Kuningan, Jawa Barat. Klinik ini didirikan oleh dr. Achmad Budi Utomo, Sp.M pada 2 Januari 2015 dan hingga kini Klinik Kuningan Eye Center berkomitmen melayani pemeriksaan mata yang berkualitas, melayani operasi dan bedah mata dilengkapi dengan teknologi modern dan didukung tim Dokter Spesialis Mata yang berpengalaman.
Tampak depan Kuningan Eye Center. Sumber: Directory Online Hospitals and Clinics Eye in Southeast Asia |
Dimana, nih, Kuningan Eye Center?
Letak klinik Kuningan Eye Center beralamat lengkap di Jalan Jenderal Sudirman, No. 150, Awirarangan, Kuningan. Terletak persis di depan dan seberang Polsek Kuningan.
Kalau dari arah RSUD 45 Kuningan Jawa Barat atau Kuningan kota tinggal menyusuri jalan lurus arah Winduhaji-Lengkong ke arah timur (bawah) dan Kuningan Eye Center berada di kanan jalan.
Sedangkan jika dari arah timur yaitu Ciawigebang, tempat rumah saya, sekitar 15-30 menit bisa lewat jalan Cimindi Balong-Mancagar, lewat jalan Sindangsari-Karangtawang, atau lewat jalan UNIKU-Windusengkahan, nanti akan masuk ke Jalan Jenderal Sudirman atau jalan Lengkong-Winduhaji. Perjalanan yang dari arah timur ke barat letak Kuningan Eye Center berada di kiri jalan.
Bagaimana Proses Berobat di Kuningan Eye Center?
1. Masuk ke Area Parkir
Pertama masuk area Kuningan Eye Center akan di arahkan masuk ke belakang yaitu area tempat parkirnya. Area parkirnya luas dengan sistem no touch untuk mengambil tiket parkirnya. Kuningan Eye Center ternyata sudah sangat beradaptasi dengan keadaan pandemi sehingga meminimalisir resiko penularan virus corona. Tidak perlu menekan tombol hanya perlu mendekatkan telapak tangan di area no touch-nya yang berwarna biru maka tiket parkirnya akan keluar.
Tempat parkir Kuningan Eye Center. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
2. Jangan Lupa Memakai Masker Medis dan Mengganti Alas Kaki Sebelum Masuk
Sebelum masuk walaupun sudah membawa masker sendiri, kita akan diinstruksikan untuk membeli masker medis yang tersedia di toko/kantin yang ada di sebelum pintu masuk. Mungkin sudah menjadi protokol kesehatan yang harus dipatuhi di lingkungan Kuningan Eye Center.
Kantin Kuningan Eye Center. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Selain itu, saking higienisnya Kuningan Eye Center melarang pengunjung untuk memakai alas kaki yang kita pakai dari luar. Alas kaki yang kita pakai tetap ditaruh di luar dan di simpan di rak yang disediakan di depan pintu masuk. Alas kaki yang kita pakai ke dalam adalah sandal bersih khusus yang sudah disediakan Kuningan Eye Center untuk dipakai pengunjung secara gratis. Tersedia berbagai macam ukuran, tinggal pilih saja sesuai ukuran kaki masing-masing.
3. Pendaftaran/Administrasi
Setelah masuk akan diinstruksikan mengambil nomor antrian, tidak terlalu lama menunggu akan dipanggil untuk diminta data diri dan dibuatkan kartu berobat.
Sebenarnya di website resmi Kuningan Eye Center, terdapat laman untuk melakukan pendaftaran secara online namun error ketika mengklik bagian "Daftar" di laman tersebut. Mungkin karena masih jarang ada warga Kuningan atau pengunjung yang melakukan pendaftaran secara daring jadi sistemnya terbengkalai.
4. Proses Pemeriksaan Mata
Setelah proses pendaftaran dan administrasi akan diarahkan menuju Ruang Tunggu Utama yang luas dilengkapi dengan TV LED yang besar untuk pengunjung supaya tidak bosan. Walaupun tayangan dari TV tersebut tidak ada suaranya karena nantinya akan mengganggu pemanggilan giliran periksa pengunjung. Hehehe..
Ruang Tunggu Utama. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Pemeriksaan Mata Tahap 1: Tes Ketajaman Penglihatan (Uji Refraksi)
Karena memang waktu saya berkunjung untuk berobat sedang cukup ramai, sekitar 20-30 menit saya harus nunggu dan akhirnya mendapat giliran dipanggil masuk ke Ruang Pemeriksaan 1. Ada Ruang Pemeriksaan 2 yang kalo saya liat fungsinya sama sepertinya yaitu untuk pemeriksaan tahap 1 bagi para pengunjung. Karena ternyata setelah tahap 1 ini akan ada tahap selanjutnya. Nanti saya jelasin.
Di Pemeriksaan Mata Tahap 1 di Ruang Pemeriksaan 1, awalnya teteh dokter menyuruh saya duduk dan menanyakan keluhan-keluhan tentang mata atau penglihatannya. Saya jelasin aja kayak tadi udah saya tulis di atas, matanya gampang capek, terutama kalau naik motor. Gitu-gitulah, ya.
Lalu mulailah teteh dokter melakukan Tes Ketajaman Penglihatan, teteh dokter menyuruh saya menutup satu mata saya pakai telapak tangan secara bergantian, satu-satu. Jadi, giliran mata kiri dibuka dan mata kanan yang ditutup tangan, nanti selanjutnya gantian.
Ruang Pemeriksaan. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Sambil ditutup saya harus menyebutkan angka-angka yang ada di layar LCD Snellen Chart. Dari yang awalnya ukurannya besar sampe kecil-kecil.
Snellen Chart. Sumber: Pinterest |
Snellen Chart itu setahu saya kalo dulu kan ada yang ditempel di dinding, tuh, nah sekarang pakai layar LCD nanti tinggal ditampilkan aja deh angka atau huruf buat bisa tahu visus atau visual acuity mata kita. Visus ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk melihat dan mengidentifikasi suatu objek.
LCD Snellen Chart. Sumber: Opthalmic Instrument Company |
Nah, ternyata mata kanan saya secara jelas masih bisa ngeliat angka-angka sampai yang terkecil sekalipun ukurannya. Kalo mata kiri saya ngeliat angka yang ukurannya masih besar pun ternyata sudah gak jelas. Akhirnya, saya gagap-gagap aja nyebutin itu angka berapa.
“Ini mata kirinya udah minus, ya, Aa, kalo mata kanannya masih bagus.” kata Teteh dokternya. "Ah, pantesan" kata saya dalam hati ngerasa dapet pencerahan soal kondisi mata saya.
Abis itu karena udah ada indikasi minus, mata saya diperiksa di alat yang nantinya dagu saya ditaro di sandarannya dan mata saya diperiksa (yaiyalah masa dagunya yang diperiksa), yang nanti matanya kayak ngeliat gambar rumah, gitu, namanya alatnya Auto Refraktor Keratometer (ARK). Alat ini untuk mengukur kesalahan bias penglihatan mata, bray, supaya ketahuan minus mata kiri saya berapa. Teteh dokternya memberi tahukan bahwa mata kiri saya minus 1,5.
Ilustrasi pemeriksaan mata pakai Autorefraktor Keratometer. Sumber: Opticas Clara Vision |
Teteh dokter memakaikan saya alat namanya Phoropter, kayak kacamata gitu yang lensanya bisa diganti-ganti. Ini buat tahu lensa yang pas dan nanti buat ngasih tau juga resep lensa ke optik, gitu. Mostly ketika itu memang sama teteh dokternya lebih cenderung lensa yang kiri aja sih yang diganti-ganti sambil liat angka di LCD Snellen Chart, disebutin lagi, karena memang untuk mencari tau yang kiri ini nanti lensa berapa yang pas. Kalo yang kanan, kan, katanya masih bagus jadi gak diotak-atik.
Selfie memakai phoropter. Dokumentasi Pribadi |
Setelah saya mengatakan pas, nyebutin angka pun bener terus, sama teteh dokter, sembari pake phoropter, saya disuruh keluar jalan-jalan dulu di ruang tunggu selama 10 menit untuk ngetes apakah saya nyaman dengan kacamata lensa segitu. Kalo pusing berarti katanya saya gak nyaman dan kacamatanya belum pas.
Tapi akhirnya setelah 10 menit gak ada gejala pusing yang saya alami ketika pakai phoropter, lekas saya langsung diarahkan untuk ke Ruang Pemeriksaan 5 untuk pemeriksaan tahap kedua.
Pemeriksaan Mata Tahap 2: Pemeriksaan Fisik Mata
Di sini saya masuk ke Ruang Pemeriksaan 5 dengan salah satu dokter spesialis mata yang bernama dr. Revanggi Marendra, Sp.M (kata ibu saya metal, soalnya doi pas periksa pake jaket kayak Dilan, gitu, oke ini info gak penting) yang akan melakukan pemeriksaan fisik mata saya apakah punya kelainan atau tidak menggunakan Mikroskop Mata atau Slit Lamp Bio Mikroskop.
Mekanismenya seperti tadi di fase pemeriksaan pakai ARK, taruh dagu kita di sandaran, bukan dagu orang lain, ya, dan matanya-lah yang diperiksa. Dari alat slit lamp ini bisa diketahui juga kondisi cairan matanya gimana, kondisi kelopak, kornea, sklera, pupil, iris mata kita.
Pemeriksaan Mata Menggunakan Slit Lamp. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Jika butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memeriksa bagian lebih dalam seperti retina, pembuluh darah dan syaraf mata akan dilakukan pemeriksaan menggunakan Oftalmoskop. Untungnya gak ada penyakit mata apa-apa selain mata kiri saya yang minus, aneh, ya, kok bisa yang kanan normal tapi kiri minus 1,5.
Hmm, kayaknya gara-gara skripsi? Buat yang lagi bingung skripsi psikologi kuantitatif, cek cara simpel mengerjakan skripsi psikologi kuantitatif berdasarkan pengalaman saya, ya..
5. Penebusan Obat di Apotik Kuningan Eye Center
Apotik Kuningan Eye Center terletak di area ruang tunggu yang di situ dekat ke Ruang Pemeriksaan 1 dan 2.
Di sebelahnya Apotik ada Kasir, tempat bayar semua transaksi kita selama berobat dan ada Optik Kuningan Eye Center, tempat menebus resep kacamata dan lensa.
Untuk obatnya saya dikasih Cendo Lyteers minidose 0,6 ML, kayak obat tetes mata biasa, sih, tapi ini asli dari Cicendo, Bandung (namanya Cendo soalnya). Obat tetes mata steril ini fungsinya sebagai pembasah atau lubricants pada mata yang kering supaya permukaan matanya tetap basah. Ini dianjurkan diteteskan ke mata saya tiap 3 jam sekali. Obat ini enak banget pas ditetesin, sejuk, mata saya serasa ditetesin air es dari film Frozen.
Obat Cendo Lyteers ini bagus banget buat mata yang sekresi air matanya kurang karena kondisi matanya atau kondisi lingkungannya serta sangat dianjurkan bagi pengguna Hard Contact Lens. Karena nanti saya juga bakal pesan kacamata, makanya biar nanti matanya nyaman dan terbiasa jadi dikasih obat ini.
6. Penebusan Kacamata di Optik Kuningan Eye Center
Optik Kuningan Eye Center terletak di bagian dalam dekat ruang tunggu dan apotik. Terlihat jelas karena terpampang lengkap banget varian kacamata di sana. Di sini, saya ngasih resep lensa kacamata sesuai keterangan minus mata saya dan sama sales-nya yang ramah dibolehkan nyobain beberapa bentuk frame kacamatanya. Saya nyobain berbagai frame dari yang bulet sampe yang kotak dan di situ disediakan cermin untuk kita bisa tahu apakah frame kacamatanya cocok atau enggak sama wajah kita.
Akhirnya, varian frame kacamata yang saya pilih adalah frame yang bagus, kata mbak sales-nya gagangnya anti patah alias fleksibel gitu, kayak karet. Ini bukan pamer, ya, tapi riya. Kapan lagi dimanjain orang tua, hehehe. Terus juga kalo mau lensanya anti radiasi itu ada tambahan lagi biayanya. Anti radiasi ini bisa melindungi kita dari radiasi layar barang elektronik kayak handphone, laptop, dan radiasi matahari.
Tapi buat yang berharap bakal ngelindungi juga dari radiasi nuklir, anjir belum bisa, kayaknya, sih.
Berapa Biaya Periksa Mata di Kuningan Eye Center?
Ini jujur saya bikin postingan ini gak dibayar, saya pengin berbagi pengalaman aja, barangkali bermanfaat untuk teman-teman yang mungkin memiliki keluhan mata yang sama dengan saya supaya punya gambaran sebelum pergi periksa ke Kuningan Eye Center.
Total saya periksa mata di Klinik Kuningan Eye Center ini adalah Rp208.765,00, dua ratus delapan ribu tujuh ratus enam puluh lima rupiah, atau 208.765 IDR. Dengan rincian sebagai berikut:
- Administrasi: Rp30.000,00
- Operasional Pelayanan Medis: Rp75.000,00
- Pemeriksaan dan Konsultasi Dokter: Rp70.000,00
- Obat & BHP: Rp33.765,00
Berapa Biaya Kacamata di Optik Kuningan Eye Center?
Untuk kacamata berbeda dengan biaya pemeriksaan, total saya membuat kacamata sesuai resep kacamata yang saya dapat dari Kuningan Eye Center adalah Rp1.000.000,00, satu juta rupiah, atau 1.000.000 IDR. Dengan rincian sebagai berikut:
- Frame Delacrus dengan Gagang Kacamata Fleksibel: Rp650.000,00
- Lensa Kacamata Plus Anti Radiasi (Blue Cut Pano S/D -3.75 CYL -2.00) : Rp350.000,00
Ini bukan kacamata yang paling murah, bukan juga yang paling mahal, tentunya harga kacamata akan menyesuaikan dengan frame dan lensa yang kita pilih di Optik Kuningan Eye Center.
Bonus tas cantik. Dokumentasi Pribadi |
Apakah Periksa Mata di Klinik Kuningan Eye Center Dapat Menggunakan BPJS Kesehatan?
Untuk masyarakat yang masih ragu memeriksakan matanya di sini, Kuningan Eye Center bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menyediakan fasilitas BPJS, jadi tidak usah takut akan faktor biaya asalkan kalian peserta BPJS kesehatan memenuhi persyaratan berikut:
- Membawa surat rujukan dari Faskes tingkat 1 (satu)
- Membawa kartu BPJS Kesehatan asli
- Membawa KTP asli
Dengan memenuhi persyaratan tersebut, peserta BPJS Kesehatan memiliki peluang digratiskan untuk biaya pemeriksaan hingga pengobatan dengan standar fasilitas kesehatan menengah.
Fasilitas BPJS. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Seperti itu menurut info yang saya dapatkan.
Kesimpulan Setelah Periksa Mata di Kuningan Eye Center
Alhamdulillah setelah periksa mata di Kuningan Eye Center sekarang saya bikin artikel ini aja mata saya udah gak cepat lelah lagi, mata saya seakan bisa melihat lebih jelas, dan ketika abis naik motor alhamdulillah dengan memakai kacamata sekarang mata saya udah gak cepat capek lagi dan gak berat.
Jujur, saya senang banget karena Kuningan punya salah satu fasilitas kesehatan yang mumpuni dan akhirnya saya merasakan manfaatnya, karena sebelumnya mamang saya ketika insiden matanya kena pelat baja pas lagi ngelas periksa matanya di Kuningan Eye Center.
Saking terkenalnya sampai bukan cuma alternatif warga Kuningan doang, bahkan jadi tempat andalan pemeriksaan mata untuk warga Wilayah III Cirebon (Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu). Saudara saya aja yang dari Cirebon operasi katarak juga di Kuningan Eye Center. Alhamdulillah, dari info yang saya dapat berhasil menurunkan tingkat kebutaan di Kuningan gara-gara Kuningan Eye Center juga udah jadi Katarak Center mulai tahun 2020 dan sudah mendapat penghargaan nasional karena kontribusinya tersebut. Jadi kalau mau operasi katarak gak harus nunggu jadwal, langsung dilayani.
Ruang operasi di Kuningan Eye Center. Jadi inget drakor Hospital Playlist, aduh, gak sabar nonton season 2-nya. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Saya baca dari berita pun gak sebatas warga Wilayah III Cirebon saja, hingga warga Brebes dan Ciamis ada yang ke sini juga. Gokil.
Di Kuningan Eye Center juga dilengkapi taman bermain anak, ruang menyusui, mushola, ada tamannya juga, KEC Park, namanya, disitu ada terapi ikan, burung, kelinci, ayam mutiara yang letaknya di dekat area parkir. Bisa berobat sambil wisata, juga. Gak usah takut gak ada kuota pas ke sini gratis wifi, bray. Sekarang juga udah ada sampai lantai tiga buat ruang inap pasien yang berobat ke Kuningan Eye Center.
Ruang rawat inap Kuningan Eye Center. Sumber: Dokumentasi Kuningan Eye Center |
Aduh, udah, lah, ulasannya bagus-bagus terus udah kayak jilat terus saya, yang pasti saya bersyukur banget karena Kuningan Jawa Barat punya fasilitas medis spesialis yang bagus, semoga menyusul untuk fasilitas medis spesialis yang lainnya selain Poli Mata (Poli Jiwa, contohnya, karena saya anak psikologi, atau Poli yang lainnya), supaya kita punya alternatif berobat yang gak terlalu sesak kayak kita kalo ke Rumah Sakit, bisa sesak banget, kan.
Oke, terima kasih, buat teman-teman yang membaca sampai sini, semoga artikel pengalaman saya periksa mata di Kuningan Eye Center bisa bermanfaat sebagai gambaran buat kalian, warga Kuningan bahkan luar Kuningan yang mau berobat dan tahu kondisi matanya bisa datang pada Hari Senin sampai Jumat jam 07.00-19.00, untuk Sabtu buka setengah hari jam 07.00-11.00, dan untuk hari Minggu tutup, kasihan dokter-dokternya juga butuh istirahat.
Selamat mencoba!
Bagus banget tulisannya min.
BalasHapusJadi pengin periksa mata nih kayaknya seru juga.
Seru dong!
Hapus